expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Selasa, 18 Desember 2012

TADA KIMI WO AISHITERU

Tada Kimi Wo Aishiteru (Hanya Cinta Kamu/Just Loving You),

Tada Kimi Wo Aishiteru
Mungkin kalian juga pernah mendengar atau menonton film jepang ini, untuk kalian yang sudah menonton film ini mungkin sudah tau juga bagaimana sedihnya film ini ya wkwkw, jujur saja sejak gw kelas dua SMK saya memang suka film-film asia baik itu film action maupun romantisnya ehem. kecuali film indonesia sih, bukan maksud tidak ada rasa nasionalisme tapi saya memang kurang suka dengan film indonesia karena alur ceritanya yang mudah di tebak.

Pada saat pertama kali di putar film Tada Kimio Wo Aishiteru atau dalam versi inggrisnya heavently forest, gw menebak akhir dari cerita ini mereka bakalan menikah dan hidup bahagia bersama, ternyata tebakan gw meleset akhiranya yaitu menyedihkan gw aja sampe nangis wkwkw untung waktu gw nonton pas tengah malem jadi ga ada yang denger.


Kembali ke Tada. Film ini mengadopsi dari sebuah novel karya Ichikawa Takuji. Novel tersebut berjudul Renai Shashin – Mouhitotsu no Monogatari (Romance Picture – The Other Story). Ichikawa sendiri terinspirasi oleh film yang berjudul Renai Shashin. ada mister Google coba deh di Searching disana film renai shashin itu seperti apa.

Film ini beralur flashback. Jika dirangkai sejak awal, cerita ini bermula dari pertemuan Makoto Segawa (Tamaki Hiroshi) dengan Satonaka Shizuru (Miyazaki Aoi). Keduanya adalah mahasiswa sebuah universitas.

Makoto adalah seorang laki-laki pemalu, Sedangkan Shizuru adalah gadis yang mengidap penyakit langka. Hormon pertumbuhannya tak normal, sehingga dia terlihat masih seperti anak-anak. Setelan yang dia pakai itu-itu juga, gw juga aneh dia ga pernah ganti baju, dengan  celana ngatung di atas mata kaki, kaos kodok, serta kaos dalaman lengan panjang, ditambah kacamata besar mirip kutu buku. namun Wajahnya manis, imut, lucu, dan kebocah-bocahan, serta berpotongan rambut seleher dengan poni di depan. mirip dora ya? ga juga sih.

Hubungan pertemanan mereka makin berlanjut dekat. Makoto dan Shizuru mempunyai tempat rahasia mereka berdua, karena makoto suka sekali dengan jeprat-jepret foto ia nekat masuk ke hutan yang sebenarnya terlarang.

Ternyata apa yang ada di dalam hutan itu sangatlah indah dengan isi hutan yang masih alami dan pemandangan danau yang indah, air kali yang bergericik mengalir tertimpal batu dasar sungai yang dangkal, serta burung-burung yang gampang-gampang susah dipotret. sejak saat itu mereka sering ke hutan itu hanya sekedar berfotografi.

Siering berjalannya waktu Rupanya Shizuru menaruh hati kepada Makoto. Dia pun meminta diajari fotografi oleh makoto. Karya-karya Shizuru pun tak kalah cantiknya. Di mata orang lain, Shizuru nampak aneh. Kekanak-kanakan dan ganjil . Hanya Makoto yang rela menemaninya setiap hari.
  
Hubungan keduanya mulai merenggang dengan masuknya tokoh Fujiyama Miyuki (Kuroki Meisa). Miyuki adalah gadis yang cantik, menarik, elegan, berbanding terbalik sekali dengan penampilan shizuru, Miyuki kuliah satu kampus dengan mereka. Makoto sangat menyukai miyuki.

 

Shizuru pun sadar, kalau dirinya penuh kekurangan. Fisiknya bagai anak kecil, tiada lekuk yang menarik. Namun berjanji, satu saat dia akan berubah menjadi perempuan dewasa. Menjadi sosok yang cantik menarik dan tak terlupakan oleh seseorang yang mencintainya. Sebenarnya perkataan itu dia tujukan kepada Makoto. Hanya Makoto tidak menanggapinya.

Shizuru meminta kado ulang tahun. Dia meminta makoto mau menciumnya. Dengan alasan, untuk diabadikan sebagai foto, untuk sebuah kompetisi. Makoto pun menyanggupinya. Makoto tak sadar, itulah hari terakhir dia bertatap muka dengan Shizuru.
 
Setelah dua tahun berpisah, Makoto menerima surat dari New York.  dari Shizuru. Dia sudah bekerja sebagai fotografer di sebuah agensi. Shizuru mengundang Makoto menyaksikan pameran pertamanya. Sebulan kemudian, Makoto mendatangi Shizuru ke New York. Namun, yang dia temui adalah Miyuki. sizuru dan miyuki tinggal satu apartemen.



Shizuru yang dinanti Makoto tak kunjung tiba juga. sebenarnya dia pulang ke Jepang dan dirawat oleh ayahnya karena penyakitnya semakin akut. dan tak lama shizuru pun, meninggal dunia, dan abu jenazahnya telah dikremasi di kampung halaman.   
Makoto hanya bisa menangis di depan gambar-gambar karya Shizuru. Sebagian besar, adalah foto diri Makoto sendiri. Serta, gambar Shizuru yang telah tumbuh dewasa, cantik, menarik, dengan potongan rambut panjang. Di ujung ruang pameran, Makoto takhenti-hentinya memandang foto mereka berciuman di tepi danau di tengah hutan, tempat mereka berjumpa untuk terakhir kalinya air mata makoto pun tak kuasa terbendung melihat itu semua.


gw merinding nyeritain film ini lagi jujur film ini beneran bagus banget menurut gw.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar